Kamis, 03 Desember 2009

TCP

TCP adalah suatu protokol yang berorientasi koneksi artinya sebelum setiap data dapat dikirim , kedua end point harus membangun suatu koneksi dengan pengiriman paket kontrol bolak-balik. ketika koneksi tidak diperlukan lagi, koneksi dapat ditutup oleh aplikasi. Suatu sistem komunikasi data yang kompleks tidak menggunakan sebuah protokol saja untuk menangani seluruh proses dan pemasalahan transfer data melainkan menggunakan sekumpulan protokol yang saling bekerja sama tapi sifatnya independent satu sama lain. Sekumpulan protokol ini disebut protocol suite, contohnya TCP TCP/IP terdiri dari 4 layer dan dapat digambarkan seperti Gambar di bawah ini:







a. Application Layer
Lapisan ini berisikan logik yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi user. Dalam layer yang paling atas ini, user memanggil program aplikasi yang memanfaatkan servis yang tersedia dalam TCP/IP. Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), merupakan salah satu contoh protokol standar untuk e-mail yang ada di layer ini. Setiap aplikasi memiliki ukuran yang berbeda. Ukuran dari masing-masing aplikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:



b. Transport Layer
Tugas utama dari Transport Layer adalah menyediakan komunikasi dari suatu program aplikasi di sebuah sumber dengan program aplikasi di sisi tujuan. Layer ini juga untuk memastikan bahwa seluruh data tiba di aplikasi tujuan dan sesuai dengan data yang dikirim. TCP adalah protokol yang bertanggung jawab atas fungsi ini. Selain itu Transport Layer juga mengatur kecepatan pengiriman paket dari komputer sumber ke komputer tujuan.

c. Internet Layer
Layer ini mengatur komunikasi data yang akan melewati berbagai macam kondisi jaringan (jaringan yang berbeda-beda) yang dihubungkan melalui router. Router adalah suatu prosesor yang menghubungkan dua jaringan dan fungsi utamanya adalah untuk me-relay data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain pada jalurnya mulai dari sumber ke ujung sistem tujuan. PDU pada Internet Protocol disebut IP Datagram atau Datagram.IP akan menerima segment atau user datagram yang dikirimkan oleh Transport Layer dan memasukkan segment atau user datagram itu ke dalam IP datagram kemudian mengirimkannya ke komputer tujuan.

d. Network Access Layer
Sebuah Network Access Layer dalam konsep layer TCP/IP ini bertugas menerima IP datagram dari Internet Layer, kemudian memasukkan IP datagram itu ke frame dan mengirimkannya melalui Physical Layer. Demikian juga Network Access Layer bertugas untuk mengirimkan IP datagram yang dating melalui Physical Layer ke Internet Layer. Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), serta ISDN merupakan beberapa contoh teknologi pada layer ini.

e. Physical Layer
Lapisan fisik meliputi interface fisik antara suatu perangkat transmisi data (misal, komputer) dengan sebuah media transmisi atau jaringan. Lapisan ini berkaitan dengan karakteristik khusus dari media transmisi, sifat sinyal, rate data, dan lain-lain.

Selengkapnya...

Selasa, 03 November 2009

sedikit tentang subnetting

Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.

Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.

Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.

Dua alasan utama melakukan subnetting:

  1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
  2. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.
Selengkapnya...

ip

Pengalamatan IP adalah pengindentifikasian dengan angka yang diberikan ke setiap mesin di dalam jaringan IP. Pengalamatan IP digunakan untuk menunjukkan lokasi spesifik dari alat di dalam jaringan. Alamat IP terdiri atas 32 bit informasi. Bit ini terbagi menjadi 4 bagian, yang dikenal sebagai octet atau byte, dimana masing-masing terdiri atas 1 byte ( 8 bit ).

IP ADDRESS

Agar unik setiap computer yang terkoneksi ke Internet diberi alamat yang berbeda. Alamat ini supaya seragam seluruh dunia maka pemberian alamat IP address diseluruh dunia diberikan oleh badan internasional Internet Assigned Number Authority (IANA), dimana IANA hanya memberikan IP address Network ID nya saja sedangkan host ID diatur oleh pemilik IP address tersebut.

Contoh IP address untuk cisco.com adalah 202.93.35.9 untuk www.ilkom.unsri.ac.id dengan IP nya 202.39.35.9

Alamat yang unik terdiri dari 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet (8 bit)

00000000 . 00000000 . 00000000 . 00000000

1 2 3 4

Ip address dibagi menjadi 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID,

Network ID yang akan menentukan alamat dalam jaringan (network address), sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin lainnya.

Ibaratkan Network ID Nomor jalan dan alamat jalan sedangkan Host ID adalah nomor rumahnya

Pada kelas A : 8 oktet pertama adalah alamat networknya, sedangkan sisanya 24 bits merupakan alamat untuk host yang bisa digunakan.

Jadi admin dapat membuat banyak sekali alamat untuk hostnya, dengan memperhatikan

2 24 – 2 = 16.777.214 host

N ; jumlah bit terakhir dari kelas A

(2) adalah alamat loopback

Pada kelas B : menggunakan 16 bit pertama untuk mengidentifikasikan network sebagai bagian dari address. Dua octet sisanya (16 bits) digunakan untuk alamat host

2 16– 2 = 65.534

Pada kelas C : menggunakan 24 bit pertama untuk network dan 8 bits sisanya untuk alamat host.

2 8 – 2 = 254

Dengan cara menghiutng jumlah host:

2n-2

Dengan n merupakan jumlah bit host / bit 0

Selengkapnya...

sejarah tcp/ip

Sejarah TCP/IP

Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983. Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.

Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protocol TCP/IP. Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :

· Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka, sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai system operasi dan aplikasi jaringan.

· Tidak tergantung pada perangkat keras atau system operasi jaringan tertentu,sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.

· Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global,memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.

· TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.

Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP

Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan (layer) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protocol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan computer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection (OSI). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer.

Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :

Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP.

Adapun rincian fungsi masingmasing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :

· Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

· Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.

· Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:

- Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.

- Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.

· Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :

- Flow Control Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.

- Error Detection Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.

Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP

memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bias dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika

terdapat delay yang cukup berarti.

· Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasiaplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

Selengkapnya...

perangkat jaringan

Perangkat Jaringan

Perangkat jaringan adalah semua komputer , peripheral, interface card dan perangakat tambahan yang terhubung ke dalam sutu sistem jaringan komputer untuk melakukan komunikasi data.

Server

Server merupakan pusat kontrol dari jaringan komputer. Biasanya berupa komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas RAM yang besar dan memiliki space hardisk cukup besar pula. Sistem operasi yang digunakan merupakan sistem operasi khusus yang dapat memberikan berbagai layanan bagi workstation.

Workstation

Semua komputer yang terhubung dengan jaringan dapat dikatan sebagai workstation. Komputer ini yang melakukan akses ke server guna mendapat layanan yang telah disediakan oleh server.

Network Interface Card (NIC)

NIC sering disebut Ethernet Card, digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer ke jaringannya. NIC memberikan suatu koneksi fisik antara kabel jaringan dengan bus

internal komputer.

HUB

Disebut juga reapeater hub merupakan komponen jaringan yang digunakan di dalam jaringan 10Mbps tradisional untuk menghubungkan komputer-komputer dalam jaringan skala kecil (LAN). Pada perangkat hub, semua anggota jaringan yang terhubung dengan perangakat ini melakukan transmisi data pada jaringan (collision domain). Ini berarti, jika lebih dari satu komputer mengirim data ke jaringan secara bersamaan, maka tidak satupun computer yang dapat memanfaatkan 100% bandwidth jaringan yang tersedia.

SWITCH

Switch adalah device sederhana yang juga berfungsi untuk menghubungkan multiple komputer. Switch memang identik dengan hub, tetapi switch lebih cerdas dan memiliki performa tinggi dibanding hub.

Secara tipikal berikut kelebihan dari switch :

· Mampu menginspeksi paket-paket data yang mereka terima

· Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya

· Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat.

Switch terbagi menjadi dua tipe utama: switch layer-2 dan layer-3.

Switch layer-2 bekerja pada layer datalink model OSI dan berdasarkan teknologi bridging.Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamar MAC.

Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari OSI model dan berdasarkan teknologi routing. Switch seperti ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringanjaringan yang berbeda dalam suatu internetwork. Switch ini kadang disebut switch routing atau switch multilayer.

REPEATER

Repeater bekerja meregenerasi atau memperkuat sinyal-sinyal yang masuk. Pada ethernet kualitas transmisi data hanya dapat bertahan dalam range waktu dan jangkauan terbatas, yang selanjutnya mengalami degradasi. Repeater akan berusaha

mempertahankan integritas sinyal dan mencegah degradasi sampai paket-paket data menuju tujuan. Adapun kelemahan repeater, perangkat ini tidak dapat melakukan filter traffic jaringan. Data (bits) yang maasuk ke salah satu port dikirim ke luar melalui semua port. Dengan demikian data akan tersebar ke segmen-segmen LAN tanpa memperhitungkan apakah data tersebut dibutuhkan atau tidak.

BRIDGE

Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun

sebuah table internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering.

Cara kerja bridge :

Setelah mengetahui ke segmen mana paket akan disampaikan, bridge melanjutkan pengiriman langsung ke segmen tersebut. Jika bridge tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket akan difordward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen

alamat asalnya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnnya.

ROUTER

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya untuk mendapatkan route (jalur) terbaik. Router bekerja pada layer network dari model OSI untuk memindahkan paket-paket antar jaringan menggunakan alamat logikanya. Router memliki table routing yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui serta waktu tempuhnya. Router bekerja hanya jika protocol jaringan yang dikonfigurasi adalah protokol yang routable seperti TCP/IP atau IPX/SPX. Ini

berbeda dengan bridge yang bersifat protocol independent.

Selengkapnya...

jaringan komputer

A.Pengantar Jaringan Komputer

Jaringan Komputer merupakan hubungan dua atau lebih system komputer yang terpisah, melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu dengan yang lain guna berbagi sumber daya (resource).

Berbagi sumber daya anatara lain:

- Data

- Hardware (Printer, CD-Rom)

- Perangkat komunikasi

-software

Sebuah jaringan dapat dihubungkan dengan berbagai media komunikasi antara lain :

- Kabel

- Radio

- Satelit

Keuntungan dari jaringan computer :

- Speed

Dengan jaringan komputer pekerjaan akan lebih cepat, fasilitas sharing akan memudahkan transfer data antar komputer.

- Cost

Sumber daya hardware dapat diminimalisir karena dapat berbagi hardware antar komputer.

- Security

Jaringan komputer memberikan layanan hak akses terhadap file atau sumber daya yang lain.

- Centralized Software Management

Salah satu keuntungan jaringan komputer adalah pemusatan program aplikasi. Ini akan mengurangi waktu dan tenaga untuk instalasi program dimasing-masing komputer.

- Resource Sharing

Jaringan komputer dapat mengatasi terbatasnya hardware (printer, CDROM, dll) maupun data.

- Flexible Access

User dapat mengakses data yang terpusat dari computer manapun.

Konfigurasi Jalur adalah jumlah alat yang ada di dalam hubungan (link). Ada dua jenis, antara lain :

- Point to point

Hubungan antar dua peralatan jaringan.

- Multipoint

Hubungan antar lebih dari dua perangkat jaringan.

Berdasarkan arsitekturnya, jaringan komputer dibedakan menjadi 3, antara lain :

- Host Terminal

- Client Server

- Peer to peer

B. Terminologi Dasar Jaringan

Jaringan komputer dibangun dalam bentuk dan ukuran yangberbeda-beda, bergantung kondisi dan kebutuhan. Desain dari jaringan komputer sangat pesat perkembangannya. Desain inilah yang disebut network terminology.

Pada awalnya LAN dan WAN merupakan desain orisinal jaringan komputer. Namun saat ini mengalami perkembangan. Sebagai pengetahuan, saat ini “area network “ yang lainnya adalah :

· Local Area Network (LAN)

· Wide Area Network (WAN)

· Metropolitan Area Network (MAN)

· Storage Area Network (SAN)

· System Area Network (SAN)

· Small Area Network (SAN)

· Personal Area Network (PAN)

· Desk Area Network (DAN)

· Controller Area Network (CAN)

· Cluster Area Network (CAN)

Local Area Network (LAN) merupakan komunikasi sejumlah komputer ataupun perangkat komunikasi di dalam suatu area terbatas dengan menggunakan media komunikasi tertentu ( kabel,wireless, dan lain-lain)

LAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :

· Beroperasi dalam area geografis terbatas (kecil)

· Memberi akses user-user melalui media dengan bandwidth tinggi

· Menyediakan konektivitas full-time untuk servis-servis local

· Melakukan koneksi secara fisik antar perangkat yang berdekatan

· Menyajikan control jaringan secara privat di bawah kendali administrator lokal (Network Administrator).

Wide Area Network (WAN) merupakan komunikasi antar LAN, antara LAN yang satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh jarak geografis yang cukup jauh. Misalnya hubungan antara kantor pusat dengan cabang-cabang yang ada di daerah.

Beberapa teknologi WAN yang umum digunakan :

· Modem

· ISDN (Integrated Services Digital Network)

· DSL (Digital Subscriber Line)

· Frame Relay

· ATM (Asynchronous Transfer Mode

· SONET (Synchronous Optical Network)

WAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :

· Beroperasi pada area geografis luas

· Mengijinkan akses melalui interface serial dengan kecepatan medium

· Menyajikan konektifitas full-time / part-time

· Mengkoneksikan perangakat yang terpisahkan jarak global.

Sebagai pengetahuan, “area network” lainnya yang juga merupakan terminologi jaringan hanya sebagai tambahan. Berikut pengertian singkatnya :

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan dengan area operasi lebih besar dari LAN tetapi lebih kecil dari WAN (disebuah kota), dengan kapasitas data dan performa hardware yang tinggi.

Storage Area Network (SAN) merupakan koneksi-koneksi perangkat penyimpanan melalui teknologi seperti Fibre chanel. System Area Network merupakan koneksi-koneksi berperforma

hardware tinggi dan kecepatan koneksi tinggi dalam sebuah

konfiurasi cluster.

Selengkapnya...